Selamat Datang di RSU ARO Pekalongan - Unggulan Bedah

Sarana dan Prasarana Penunjang Fisioterapi

SWD (Short Wave Diathermy)

Merupakan arus bolak balik dengan frekuensi tinggi. SWD digunakan sebagai modalitas fisioterapi untuk memperoleh pengaruh panas dalam jaringan lokal, merileksasi otot, mengurangi nyeri dan meningkatkan metabolisme sel-sel. SWD dapat mempercepat proses yang terlibat dalam respon inflamasi dan merangsang penyembuhan jaringan.Panas yang ditimbulkan akan berpengaruh terhadap jaringan ikat terutama otot, tendon, kapsul sendi dan ligamentum yang akan menyebabkan terjadinya penurunan viscositas matrik sehingga elastisitas juga meningkat.
Dengan meningkatnya elastisitas otot maka tonus otot menurun melalui normalisasi nosi-sensoris, sehingga akan menurunkan nyeri.

Traksi

traksi merupakan salah satu metode immobilisasi pada penanganan fraktur. traksi sendiri secara fungsi dapat dibagi menjadi dua, sebagai terapi definitif, maupun sebagai terapi sementara sebelum dilakukan tindakan selanjutnya. dari jenisnya traksi bisa bermacam-macam, dari skin traction, skeletal traction, buck traction, dunlop traction dll. 
skin traksi umum digunakan untuk penanganan sementara pada pasien yang akan dilakukan operasi, misalnya pada fraktur femur atau fraktur colum femur.
pada fraktur tibia maupun ekstremitas atas, lebih banyak dipakai bidai/spalk untuk immobilisasi sementara. 
traksi untuk tujuan definitif, bisa dilakukan pada kasus kasus khusus, misalkan pada fraktur siku (supracondylar humerus) pada anak, atau fraktur colum femur pada org yang tidak memungkinkan dilakukan tindakan operasi.
kondisi yg tidak ideal untuk pemakaian skin traksi antara lain jika didapatkan kulit pasien yang tidak baik, adanya gangren, atau curiga infeksi pada kulit

Infra Red standing besar

Terapi infrared adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik infra merah dengan karakteristik gelombang adalah panjang gelombang 770nm-106 nm, berada di antara spektrum gelombang cahaya yang dapat dilihat dengan gelombang microwave, dengan tujuan untuk pemanasan struktur muskuloskeletal yang terletak superfisial dengan daya penetrasi 0,8-1mm.
Terapi infrared akan memberikan pemanasan superfisial pada daerah kulit yang diterapi sehingga menimbulkan beberapa efek fisiologis yang diperlukan untuk penyembuhan. Efek-efek fisiologis tersebut berupa mengaktifasi reseptor panas superfisial di kulit yang akan merubah transmisi atau konduksi saraf sensoris dalam menghantarkan nyeri sehingga nyeri akan dirasakan berkurang, pemanasan ini juga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) dan meningkatkan aliran darah pada daerah tersebut sehingga akan memberikan oksigen yang cukup pada daerah yang diterapi, menigkatkan aktivitas enzim-enzim tertentu yang digunakan untuk metabolisme jaringan dan membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak terpakai sehingga pada akhirnya akan membantu mempercepat proses penyembuhan jaringan. Terapi pemanasan dengan infrared ini juga dapat memberikan perasaan nyaman dan rileks sehingga dapat mengurangi nyeri karena ketegangan otot-otot terutama otot-otot yang terletak superfisial, meningkatkan daya regang atau ekstensibilitas jaringan lunak sekitar sendi seperti ligamen dan kapsul sendi sehingga dapat meningkatkan luas pergerakan sendi terutama sendi-sendi yang terletak superfisial seperti sendi tangan dan kaki.
Indikasi penggunaan terapi IR antara lain :
1.    Nyeri otot, sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
       Misal: nyeri punggung bawah, nyeri leher, nyeri punggung atas, nyeri sendi
       tangan, sendi lutut, dsb.
2.    Kekakuan sendi atau keterbatasan gerak sendi karena berbagai sebab.
3.    Ketegangan otot atau spasme otot.
4.    Peradangan kronik yang disertai dengan pembengkakan.
5.    Penyembuhan luka di kulit.

Infra Red portable

Terapi infrared adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik infra merah dengan karakteristik gelombang adalah panjang gelombang 770nm-106 nm, berada di antara spektrum gelombang cahaya yang dapat dilihat dengan gelombang microwave, dengan tujuan untuk pemanasan struktur muskuloskeletal yang terletak superfisial dengan daya penetrasi 0,8-1mm.
Terapi infrared akan memberikan pemanasan superfisial pada daerah kulit yang diterapi sehingga menimbulkan beberapa efek fisiologis yang diperlukan untuk penyembuhan. Efek-efek fisiologis tersebut berupa mengaktifasi reseptor panas superfisial di kulit yang akan merubah transmisi atau konduksi saraf sensoris dalam menghantarkan nyeri sehingga nyeri akan dirasakan berkurang, pemanasan ini juga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) dan meningkatkan aliran darah pada daerah tersebut sehingga akan memberikan oksigen yang cukup pada daerah yang diterapi, menigkatkan aktivitas enzim-enzim tertentu yang digunakan untuk metabolisme jaringan dan membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak terpakai sehingga pada akhirnya akan membantu mempercepat proses penyembuhan jaringan. Terapi pemanasan dengan infrared ini juga dapat memberikan perasaan nyaman dan rileks sehingga dapat mengurangi nyeri karena ketegangan otot-otot terutama otot-otot yang terletak superfisial, meningkatkan daya regang atau ekstensibilitas jaringan lunak sekitar sendi seperti ligamen dan kapsul sendi sehingga dapat meningkatkan luas pergerakan sendi terutama sendi-sendi yang terletak superfisial seperti sendi tangan dan kaki.
Indikasi penggunaan terapi IR antara lain :
1.    Nyeri otot, sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
       Misal: nyeri punggung bawah, nyeri leher, nyeri punggung atas, nyeri sendi
       tangan, sendi lutut, dsb.
2.    Kekakuan sendi atau keterbatasan gerak sendi karena berbagai sebab.
3.    Ketegangan otot atau spasme otot.
4.    Peradangan kronik yang disertai dengan pembengkakan.
5.    Penyembuhan luka di kulit.

US (Ultra Sound)

Terapi ultrasound adalah metode pengobatan yang menggunakan teknologi ultrasound atau gelombang suara untuk merangsang jaringan tubuh yang mengalami kerusakan. Walaupun telah lama digunakan di bidang kedokteran untuk berbagai tujuan, teknologi ultrasound lebih dikenal sebagai alat pemeriksaan daripada sebagai alat terapi. Salah satu keuntungan terapeutik dari ultrasound yang belum terlalu dikenal adalah pengobatan cedera otot. Oleh karena itu, terapi ultrasound sering digunakan dalam pengobatan muskuloskeletal dan cedera akibat olahraga.
Keberhasilan penggunaan teknologi ultrasound sebagai alat terapi bergantung pada kemampuannya untuk merangsang jaringan yang ada di bawah kulit dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi, mulai dari 800.000 Hz – 2.000.000 Hz.

Pasien yang dapat memanfaatkan teknologi ultrasound sebagai terapi muskuloskeletal adalah mereka yang menderita penyakit berikut:

  • Plantar fasciitis (peradangan pada fascia plantar di tumit)
  • Siku tenis
  • Nyeri pada bagian bawah punggung
  • Penyakit temporomandibular
  • Ligamen yang terkilir
  • Otot yang tegang
  • Tendonitis (peradangan tendon)
  • Peradangan sendi
  • Metatarsalgia (peradangan sendi metatarsal di telapak kaki)
  • Iritasi sendi facet
  • Sindrom tabrakan (impingement syndrome)
  • Bursitis (peradangan bursa/kantung cairan sendi)
  • Osteoartritis (pengapuran sendi)
  • Jaringan luka
  • Artritis reumatoid

LASER Teraphy

Terapi sinar laser atau Low Level Laser Therapy (LLLT) merupakan prosedur non invasif yang dapat menembus jauh ke dalam jaringan tubuh. Sehingga dapat mengurangi nyeri dan membantu perbaikan dan penyembuhan jaringan tubuh.
Terapi laser menciptakan reaksi biokimia dalam jaringan tubuh untuk perbaikan sel, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi reaksi peradangan dan pembengkakan.
Energi sinar laser akan menstimulasi sel yang rusak untuk menghasilkan suatu zat yang disebut adenosine triphospate (ATP), yang akan dipergunakan sel tersebut untuk mempertahankan fungsi normal dan meningkatkan perbaikan sel
Waktu yang dibutuhkan untuk terapi laser bergantung dari luas area tubuh yang diterapi. Namun pada umumnya berlangsung sekitar 10 sampai dengan 20 menit.
Selama proses terapi laser, pasien akan merasakan sensasi rasa hangat pada daerah yang diterapi. Setelah terapi selesai, keluhan nyeri akan berkurang atau menghilang.
Disarankan kesinambungan terapi ini berlangsung sesuai dengan anjuran atau saran dari dokter spesialis rehabilitasi medis.
Terapi laser dapat mengatasi keluhan-keluhan sebagai berikut:
  1. Sakit kepala
  2. Nyeri di leher dan punggung
  3. Nyeri karena peradangan sendi pada bahu, lutut, panggul, pergelangan tangan dan kaki, rahang
  4. Peradangan tendon (tendinitis)
  5. Nyeri otot karena terkilir, cidera, atau aktivitas otot yang berlebihan
  6. Nyeri pada tumit dan telapak kaki
  7. Nyeri karena jepitan saraf di pergelangan tangan (Carpal tunnel Syndrome)
  8. Nyeri paska operasi.

TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation)

Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) adalah terapi menggunakan arus listrik untuk mengatasi nyeri karena berbagai kondisi, dari gangguan saraf, operasi, hingga nyeri akibat persalinan.
Terapi TENS dilakukan dengan mesin berukuran kecil yang disebut TENS unit. Mesin ini berfungsi menghantarkan arus listrik bervoltase rendah ke dalam sistem saraf.
Cara kerjanya, arus listrik akan memasuki tubuh melalui dua buah elektroda yang ditempelkan pada kulit.
“Dalam teori endorfin, TENS akan mengeluarkan arus listrik berfrekuensi rendah, sekitar 2 Hz. Ini akan mempengaruhi produksi endorfin oleh tubuh dan sering digunakan pada nyeri kronis”.
Adanya produksi endorfin, pasien akan merasa nyaman, nyeri berkurang, dan bisa tertidur selama terapi sehingga lebih rileks.
Sementara itu, dalam teori gate control, TENS akan menstimulasi serat A-β dan mengatifkan sistem penekanan rasa sakit. Namun, proses ini membutuhkan frekuensi yang besar sekitar 50-150 Hz. Arus listrik yang dikirimkan dari TENS unit akan mengaliri sistem saraf pusat. ini dapat mengurangi kemampuan saraf dalam mengirimkan sinyal nyeri menuju otak dan saraf tulang belakang sehingga nyeri perlahan berkurang.

TENS juga bermanfaat untuk mengurangi keluhan akibat:

Infra Red standing kecil

Terapi infrared adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik infra merah dengan karakteristik gelombang adalah panjang gelombang 770nm-106 nm, berada di antara spektrum gelombang cahaya yang dapat dilihat dengan gelombang microwave, dengan tujuan untuk pemanasan struktur muskuloskeletal yang terletak superfisial dengan daya penetrasi 0,8-1mm.
Terapi infrared akan memberikan pemanasan superfisial pada daerah kulit yang diterapi sehingga menimbulkan beberapa efek fisiologis yang diperlukan untuk penyembuhan. Efek-efek fisiologis tersebut berupa mengaktifasi reseptor panas superfisial di kulit yang akan merubah transmisi atau konduksi saraf sensoris dalam menghantarkan nyeri sehingga nyeri akan dirasakan berkurang, pemanasan ini juga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) dan meningkatkan aliran darah pada daerah tersebut sehingga akan memberikan oksigen yang cukup pada daerah yang diterapi, menigkatkan aktivitas enzim-enzim tertentu yang digunakan untuk metabolisme jaringan dan membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak terpakai sehingga pada akhirnya akan membantu mempercepat proses penyembuhan jaringan. Terapi pemanasan dengan infrared ini juga dapat memberikan perasaan nyaman dan rileks sehingga dapat mengurangi nyeri karena ketegangan otot-otot terutama otot-otot yang terletak superfisial, meningkatkan daya regang atau ekstensibilitas jaringan lunak sekitar sendi seperti ligamen dan kapsul sendi sehingga dapat meningkatkan luas pergerakan sendi terutama sendi-sendi yang terletak superfisial seperti sendi tangan dan kaki.
Indikasi penggunaan terapi IR antara lain :
1.    Nyeri otot, sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
       Misal: nyeri punggung bawah, nyeri leher, nyeri punggung atas, nyeri sendi
       tangan, sendi lutut, dsb.
2.    Kekakuan sendi atau keterbatasan gerak sendi karena berbagai sebab.
3.    Ketegangan otot atau spasme otot.
4.    Peradangan kronik yang disertai dengan pembengkakan.
5.    Penyembuhan luka di kulit.

Static Bycicle

Salah satu alat kesehatan yang bisa digunakan untuk terapi stroke adalah Sepeda statis. Secara umum, efektifitas sepeda statis untuk terapi stroke sangat efektif. Karena cara kerja sepeda statis sama dengan sepeda biasa, hanya saja lebih aman karena tidak berpindah tempat. Pada beberapa kasus, penderita stroke mengalami gagal fungsi pada beberapa bagian tubuh, seperti kaki. Jika sudah ada gejala-gejala yang tidak baik pada bagian kaki akibat stroke, maka terapi menggunakan sepeda statis ini sanga baik.

Ada banyak manfaat dari penggunaan sepeda statis untuk terapi stroke, di bawah ini adalah beberapa di antaranya.

  • Mengembalikan Fungsi Anggota Tubuh

Seperti yang sudah sedikit disebutkan di atas, bahwa penyakit stroke bisa menyebabkan beberapa bagian tubuh kehilangan fungsinya, salah satu bagian tubuh tersebut adalah kaki. Dengan melakukan terapi menggunakan sepeda statis, bisa melatih syaraf dan otot kaki untuk bisa berfungsi kembali.

Sebenarnya anda bisa menggunakan sepeda biasa, namun cukup beresiko terjatuh. Sedangkan jika anda menggunakan sepeda statis untuk terapi stroke, akan lebih aman karena tidak diperlukan keseimbangan untuk menggunakannya.

  • Memperkuat Otot

Pasca penyembuhan penyakit stroke, pasti ada beberapa bagian otot yang kemudian menjadi lemah. Untuk mengembalikannya, anda bisa memulai dengan berolahraga. Salah satu yang bisa anda gunakan adalah sepeda statis.

Sebenarnya bersepeda sangat bagus untuk penyembuhan penyakit stroke. Namun karena bersepeda cukup berbahaya, kemudian banyak orang yang memilih menggunakan sepeda statis untuk terapi stroke karena lebih aman.

  • Mencegah Depresi

Menggunakan sepeda statis untuk terapi stroke bukan hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik saja, namun faktanya juga baik untuk psikologis. Berolahraga menggunakan sepeda statis adalah suatu hal yang menyenangkan, jadi bisa mencegah depresi penderita stroke.

Perlu anda ketahui, kondisi psikologis yang tidak baik juga bisa memperparah penyakit stroke yang diderita. Bahkan terapi psikologis menjadi salah satu metode pengobatan paling penting untuk penderita stroke. Menggunakan sepeda statis, anda bisa melakukan terapi fisik dan terapi psikologis sekaligus untuk penderita stroke. Tentu saja sangat aman, namun jika kondisinya terlalu parah dan tidak memungkinkan, tidak disarankan untuk memaksakan.

Ruang pediatri (anak)

Ruang khusus untuk terapi anak dalam menunjang kemampuan kognitif selama proses terapi okupasi (tumbuh kembang anak) berlangsung

Menu